Selasa, 07 Juni 2011

AbOrTuS

1. Pengertian
Abortus adalah : pengakhiran kehamilan oleh sebab apapun sebelum umur kehamilan 20 minggu atau berat badan janin kurang dari 500 gram.

2. Patofisiologi
Pada awal abortus terjadi perdarahan dalam desidua basalis yang kemudian diikuti oleh terjadinya nekrosis jaringan disekitarnya, hal ini menyebabkan hasil konsepsi terlepas sebagian atau seluruhnya sehingga merupakan benda asing dalam uterus, dan akan menyebabkan uterus berkontraksi untuk mengeluarkan isinya.
- pada kehamilan 8 minggu hasil konsepsi biasanya dikeluarkan seluruhnya karena villi korialis belum menembus desidua secara mendalam.
- Pada kehamilan antara 8-14 minggu villi korialis menembus desidua lebih dalam sehingga umunya placenta tidak dilepaskan secara sempurna, hal ini dapat menyebabkan perdarahan yang banyak.
- Pada kehamilan 14 minggu ke atas umunya janin keluar setelah pecahnya ketuban, kemudian setelah beberapa saat disusul dengan lahirnya placenta. Perdarahan tidak banyak jika placenta segera terlepas dengan lengkap.
Hasil konsepsi pada abortus dapat dikeluarkan dalam berbagai bentuk antara lain :
1. blighted ovum
Kantong amnion kosong atau tampak di dalamnya benda kecil tanpa bentuk yang jelas.
2. missed abortion
3. mola kruenta
Hasil konsepsi dapat diliputi oleh lapisan bekuan darah
4. mola karnosa
bentuk ini merupakan kelanjutan dari mola kruenta dimana pigmen darah sudah diserap dan dalam sisanya terjadi organisasi sehingga semuanya tampak seperti daging.
5. mola tuberosa
dalam hal ini amnion tampak seperti benjolan-benjolan karena terjadi hematoma antara amnion dan korion.
6. fetus kompressus
pada bentuk ini sudah terjadi proses mumifikasi yaitu janin mengering dan menjadi agak gepeng karena cairan amnion menjadi kurang oleh sebab diserap.
7. fetus papiraseus
hasil konsepsi berbentuk tipis seperti kertas.

Batasan :
Proses pengakhiran hasil konsepsi dengan acar apapun sebelum berumur 20 minggu berat 500 gram.
Klasifikasi
1. Abortus imminens
2. Abortus Insipiens
3. Abortus Inkomplit
4. Abortus Missed abortion
Abortus provokatus
1. Abortus provokatus terapeutik/medisinalis
2. Abortus provokatus kriminalis

ETIOLIGI:
I. Kelainan hasil konsepsi misalnya
1. “Blighted Ovum”
2. Kelainan kromosom
II. Kelainan atau penyakit uterus. Misalnya
1. Kelainan congenital
2. Tumor uterus misalnya Mioma uteri
3. inkompetensi serviks
III. Penyakit-Penyakit ibu
1. hipertensi
2. Infeksi misalnya torch. Penyakit kelamin
3. kurang gisi (Malnutrisi)

KOMPLIKASI:
1. Pendaharan : Dapat menyebabkan syok dan anemia
2. Infeksi : Abortus in feksiosus,sepsi sampai syok septik.

GEJALA KLINIS DAN PENATALAKSANAAN
I. Abortus Immien (Abortus Mengancam)
Gejala klinis :
- Tanda-tanda hamil muda
- Pendarahan pervaginam (tidak banyak)
- Periksa dalam vaginam Ostium uteri tertutup
- Hasil konsepsi masih hidup
Penatalaksanan:
- Tirah baraing
- Tokolitik
- Rakoransia
- Antiprostaklandin
- Terapai terhadap kausa
II. Abortus Insipiens (Abortus sdedang berlangsung)
Gejala klinis :
- Perdarahan pervaginam lebih banyak
- Nyeri perut (akibat kontraksi uterus)
- Periksa dalam vagina otium uteri mulai teraba
Penatalaksanan
- Rawat inap
- Bila perdarahan banyak/syok perbaiki keadaan umum
- Bila pembukaan cukup kuret
- Bila perubahan belum cukup drip uterio tonika (oksitosin)
- Antibiotika.
III. Abortus Inkomplit.
Gejala Klinis
- Perdarahan pervaginam Bila perdarahan banyakm dapat terjadi syok osteum uteri
- terbuka dan teraba sisa jaringan kehamilan
- Ostium uteri terbuka dan teraba sisah jaringan kehamilan
Penatalaksanan :
- kuret
- Bila stok sebelum kuret perbaiki keadaan umum
- Anti biotik
- Bila kontraksai uterus kurang/ tidak baik uterotoniko
IV. Misset Abortion (Abortus tertahan )
Gejala Klinis :
- Hasil konsepsi / tidak ada tanda-tanda kehidupan
- Perdarahan pervaginam
- Beruterus tidak sesuai dengan usia kehamilan (menerap/lebih kecil)
- Ostrum uteri tertutup
Penatalaksanaan :
- Rawat inap
- Persiapan pengosongan Kavum uteri
- Pemeriksaan laboraturium ( Faal hemostasis)
- Bila ada kelainan faal hemostasis tetapi bila perlu konsul penyakit dalam
V. Abortus Infeksiosus
Gejala Klinis :
- Perdarahan pervaginam
- Badan panas
- Periksa dalam vagina
- Nyeri raba pada uterus, adneksa, porsio
- Keluar secret berbauh busuk
Penatalaksanaan :
- Perbaiki keadaan Umum
- Anti Biotika
- Anti Piretika
- Kuret setelah enam jam pemberi antobiotika/Kecuali perdarahan banyak dan akan aktif dilakukan pengosongan kavum uteru dengan tang abortus
- Uterotonika

KOMPLIKASI ABORTUS
1. Perdarahan . Hal ini dapat diatasi dengan pengosongan uterus dari sisa – sisa hasil konsepsi dan jika perlu pemerian transfuse darah
2. Perforasi, hal ini dapat terjadi pada posisi uterus hiper retrofleksi, jika terjadi peristiwa ini, penderita perlu diamati dengan teliti, jika ada tanda bahaya perlu segera dilakukan laparatomi, tergantung dari luas dan bentuk perforasi, penjahitan luka perfoirasi atau perlu histerektomi.
3. Infeksi
4. Syok, Hal ini dapat terjadi karena perdarahan ( syok hemoragik ) dan infeksi berat.
















DAFTAR PUSTAKA


1. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal & Neonatal, Jakarta 2002
2. Buku asuhan Persalinan Normal, Jakarta 2004
3. Standar Pelayanan Medik SMF Obstetri & Ginekologi, Mataram 2001.
4. Ilmu Kebidanan, Jakarta 2003
5. Pelayanan Kesehatan Maternal & Neonatal, Jakarta 2002.



























TUGAS MATA KULIAH : PKK




DI SUSUN OLEH :

ABIDATURROSYIDAH
ANDY PUTRIANA
BQ NOVA APRILIA AZAMTI




DAFTAR PUSTAKA




1.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar